SumberBerita _ Entah ungkapan yang bagaimana bisa menggambarkan pembunuhan keji ini. Pelaku dan korban masih belasan tahun, dan para pelaku bisa merencanakan pembunuhan begitu apik sebelum akhirnya terungkap.
Inilah yang terjadi di Kecamatan Pangenan, Cirebon, Jawa Barat. Zak (16) tega membunuh pacarnya, Fat (15) karena hamil. Tubuh korban hancur karena dibiarkan tertabrak kereta api. Dalam kasus ini dia dibantu rekannya Fin (16).
Dalam putusan Pengadilan Negeri Sumber, keduanya terbukti secara sah dan meyakinkan membunuh dan memperkosa anak di bawah umur.
“Zak sebagai dalang dari pelaku dipenjara 10 tahun dan pelatihan kerja tiga bulan. Sedangkan Fin yang terbukti turut serta melakukan kekerasan terhadap anak di bawah umur divonis lebih ringan, penjara 7 tahun 6 bulan dan pelatihan kerja 3 bulan,” kata Ketua Majelis Hakim Agung Sutomo Thoba seperti dilansir radarcirebon.com (grup pojoksumut.com), Rabu (8/3/2016).
Peristiwa sadis tersebut terjadi . Awalnya, Zak mengajak kekasihnya yang masih satu desa, Fat jalan-jalan. Teman Zak, Fin juga ikut naik sepeda motor dengan bonceng tiga. Fat tidak menyadari ada niat jahat untuk menghabisi dirinya yang tengah mengandung anak Zak.
Entah setan apa yang ada di kepala Zak dan Fin. Dua ABG itu membawa Fin ke jalan sepi, tepatnya di area tebu samping rel, di Desa Getrakmoyan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Sepeda motor yang mereka naiki berhenti di jalan sepi samping rel.
Zak membawa Fat ke tengah sawah. Sementara Fin menunggu di atas. Entah apa yang dilakukan Zak kepada Fin. Namun menurut pengakuannya, dia dan Fin melakukan hubungan badan terakhir sebelum Zak melakukan aksi jahatnya membunuh Fat yang masih duduk di bangku SMP itu.
Akhirnya, niat jahat tersebut benar-benar dilaksanakan. Fat dihabisi dengan cara ditusuk perut dan matanya. Fin yang tadinya di atas sepeda motor ikut membantu. Saat Fat sudah tidak berdaya, keduanya lalu menggotong tubuh Fat ke atas rel kereta dan membiarkannya digilas kereta api hingga hancur.
Orang tua Fat di Desa Pengarengan pun mencari-cari anaknya yang sempat dinyatakan hilang. Sampai kemudian ada warga Desa Getrakmoyan menemukan mayat di pinggir rel kereta.
Kenapa sampai Fat berada dekat rel kereta malam-malam? Pertanyaan itu yang terus dicari jawabnya oleh Polsek Kecamatan Pangenan. Waktu terus berlalu, rasa curiga makin membuncah, saat kedua pelaku yang mengajak korban dari awal hingga kemudian ditemukan tewas, tiba-tiba tidak ada di desanya.
Sampai akhirnya pada Januari 2016, kedua pelaku menyerahkan diri ke Polsek Pangenan. Dalam reka ulang yang dilakukan kedua pelaku di tempat kejadian perkara, tubuh korban yang sudah tak berdaya diletakkan di atas rel. Tak lama kemudian, keduanya membiarkan tubuh korban dilindas kereta
EmoticonEmoticon